Desember 30, 2018

CEGAH Tas Kresek Masuk Rumah dan Membuat Sendiri Tas Belanja Kain

Sejak saya mengikuti @dkwardhani di instagram nya perubahan-perubahan kecil mulai saya lakukan. 


Ya, SAMPAH. Masalah kecil nan remeh temeh bagi sebagian orang. Namun masalah kecil itu kalau tidak  kita kendalikan akan menjadi masalah besar yang  mengancam penghuni bumi ini dikemudian hari. 

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Apakah dengan membuang sampah pada tempatnya sudah selesai tanggung jawab kita? 

Tidak, teman. Tidak cukup hanya membuang sampah pada tempatnya saja kemudian selesai tugas kita. Apakah teman-teman tau bagaimana perjalanan sampah kita? Kemana sampah kita berakhir?

Kembali ke langkah kecil sebagai awal perubahan yang saya lakukan. Saya ingin memulainya dengan menCEGAH tas kresek masuk kedalam rumah saya. Seperti dalam satu pekan ini, saya tidak memakai tas kresek saat berbelanja. Barang-barang belanjaan saya masukkan langsung kedalam tas. Atau kedalam tas belanja kain yang sekarang menjadi bagian dalam tas jinjing saya.

Berbagai macam reaksi yang saya amati dari mbak -mbak kasir saat saya bilang "tidak usah dikresekin mba". Dari yang tercengang, salting sampai bilang "kami juga sedang kearah sana bu -tanpa kresek belanja lagi-". Dan kalau saya itung, dalam satu pekan ini saya sudah menCEGAH kurang lebih 10 tas kresek masuk kedalam rumah saya. Wooww... Bayangkan kalau dalam satu bulan, satu tahun berapa plastik yang bisa saya hemat. Bagaimana jika saya tidak sendirian melakukannya tapi dengan suami saya, anak-anak saya dan dengan anda sekalian. Saya yakin bumi ini pasti akan sangat berterimakasih kepada kita semua.

Konsekuensi dari tidak memakai tas kresek berarti saya harus menyediakan sendiri tas belanja dari kain. Tas dari kain ini sangat simple, ringan dan mudah dibawa. Tinggal dilipat rapih dan masukkan kedalam tas pribadi kita. 

Kita bisa lho membuat sendiri tas belanja kain dari sarung bantal bekas? Tidak punya mesin jahit? Jangan khawatir, dengan jahit tangan pun bisa.

InsyaAllah segera tayang tutorial diy tas belanja dari sarung bantal bekas ini.

Ayo teman kita mulai CEGAH sampah dari diri kita, dari sekarang juga. InsyaAllah Allah berikan kemudahan, bukankah kebersihan sebagaian dari iman?



Tegal, 30 Desember 2018
Ika Puspitaningtyas


Kuliner di Tegal, Kupat Glabed Randugunting

Malam minggu di Tegal kami habiskan dengan menyantap Kupat Glabed khas Randugunting. Makanan pinggir jalan yang nggangenin. Yang jadi destinasi "wajib" kala berkunjung ke rumah mertua.


Kupat Glabed khas Randugunting ini lokasinya cukup strategis sehingga tidak sulit mencarinya. Kalau dari arah pantura, perempatan Mal Pacific menuju ke arah selatan.  Setelah menyebrangi rel, warung tendanya terletak dikiri jalan. Didepan sekolah dasar Debong.

Buka sampai larut malam sehingga cocok untuk mengisi perut yang keroncongan di malam hari. Satu porsi kupat glabed berisi beberapa potong lontong yang disiram dengan sayur tempe yang berkuah kuning kental. Disajikan hangat dengan taburan krupuk kuning. Nyaammmy... 

Teman makan kupat glabed ini ada sate ayam, sate dengkil dan sate kerang. Sate kerang ini favoritnya Annisa Ays kalau kesini. Hanya dengan merogoh dompet sebesar Rp. 8.000 perporsi kupat glabed dan Rp 3.000 per tusuk sate cukup mengobati perut yang keroncongan dilarut malam.


Anda ingin mencoba Kupat Glabed ini kala berkunjung ke kota Tegal?



Tegal, 30 Desember 2018
Ika Puspitaningtyas


Semalam di Mandalawangi

Liburan akhir tahun ini kami habiskan di seputar Depok dan Bogor saja. Sekali-kali ingin merasakan liburan di sini.



Awal liburan kami sudah susun jadwal harian selama satu minggu kedepan. Kebetulan suami juga libur panjang kali ini. Jadi kami dapat habiskan banyak waktu bersama.


Diantara jadwal harian liburan adalah climbing di Bogor, camping, nge-cat kamar depan, bikin rak bunga dan cetak abd Aysha. Walaupun akhirnya tidak semua agenda tersebut terpenuhi, namun banyak pembelajaran yang bisa dipetik oleh anak-anak. Bagaimana manusia hanya dapat merencanakan dan Allah-lah yang Maha Menentukan.


Kami berangkat pagi-pagi dan langsung menuju Mandalawangi. Walaupun sempat macet cukup panjang sejak keluar tol Ciawi, namun semua lelah dan jenuh terbayarkan oleh indahnya alam Mandalawangi.


Setelah bertemu dengan Kang Yadi selaku pengelola kawasan ini kami pun langsung mendirikan tenda. Dan traaalaaa.. camping cantik pun dimulai...


Tanpa komando anak-anak langsung berlari mengelilingi hamparan padang rumput. Walaupun becek namun tidak mengurungkan niat mereka. Daaan sudah dapat ditebak, celana dan sandal merekapun penuh dengan lumpur.


Mereka sudah paham dengan Umminya yang super steril. Sebelum Umminya bernyanyi lebih lanjut mereka langsung menuju ke sungai kecil dibelakang tenda. Mereka duduk dijembatan kecil sambil menjulurkan kakinya kebawah aliran air yang cukup deras. Seruuuu miih... Hahahaaa... Moment membersihkan sandal pun menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka.


Setelah selesai bersih-bersih lanjut cooking time untuk makan malam. Nugget dan mie goreng menemani malam kami. 


Menginjak malam dinginnya kaki Gunung Gede Pangrango mulai terasa hingga ke tulang. Langit gelap tanpa sinar bintang maupun bulan. Suara serangga hutan yang saling bersahutan menambah kekhusukan suasana malam. Jam 8 malam pun kami sudah siap-siap memakai selimut tebal.


Subhanallah.. pemandangan pagi ini sungguh indah. Langit bersih, kabut tipis dibalik puncak gunung, udara bersih nan sejuk memenuhi ruang paru-paru. 

Kamipun tidak menyia-nyiakan suasana pagi ini. Jalan menyusuri padang rumput mencari asal suara dari air terjun. Berpapasan dengan petani-petani sayur menuju ke sawah. Walaupun akhirnya kami kembali lagi karena sudah tidak kuat jalan menanjak. Namun sungguh suasana pagi ini tidak akan terlupakan.

Matahari terasa hangat menginjak pukul 9 pagi. Kamipun berkemas dan bersiap kembali pulang. 

Sungguh pengalaman yang luar biasa. Menikmati pemandangan indah lukisan Sang Maha Kuasa.




Mandalawangi, 27 Desember 2018
Ika Puspitaningtyas

Desember 27, 2018

Climbing di Lapangan Sempur Bogor

Hari ini pulang dari Mandalawangi Ays langsung lanjut climbing. Sebenarnya sudah lama juga Ays pingin climbing disini. Tapi karena cukup jauh dari depok dan jadwal latihannya weekday, yaitu selasa, rabu, kamis jadi saya sebagai driver pengantar lebih memilih latihan di Eiger Depok saja. Hehe..



Akhirnya kesampaian juga Ays latihan di Bogor. Bertemu teman-teman baru dan mencoba jalur panjat yang berbeda dengan di Depok.


Bagi kami ini pertama kalinya kami ke Lapangan Sempur. Lokasinya cukup strategis. Berada di kota Bogor. Dekat dengan Kebun Raya Bogor. 


Sambil menunggu Ays latihan, saya berjalan menyusuri Lapangan. Amrupun tidak kalah seru memanfaatkan waktu menunggu sang kakak.
"Mih, sepeda jalan Amru mana?" Tiba-tiba dia ingat push bike nya, yg diberi nama sepeda jalan.


Selain arena wall climbing, Lapangan Sempur juga terdapat arena untuk bermain skate board, lintasan lari, lapangan basket, playground, pojok literasi dan spot untuk selfie.


Tanaman-tanaman hias dipinggir-pinggir lapangan tertata rapih. Dan banyak disediakan kursi taman untuk duduk-duduk santai. Petugas Ranger_park tidak bosan-bosan mengingatkan para pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak menginjak rumput.


Sayang nya tempat sholat tidak tersedia disini. Saya pun harus berjalan ke Taman Ekspresi yang berlokasi disebrang Lapangan Sempur. Toilet nya pun hanya tersedia satu saja.

Namun diluar itu semua, Lapangan Sempur bisa menjadi alternatif untuk berolah raga atau sekedar duduk santai melepas penat dan selfie dengan sahabat.


Depok, 27 Desember 2018
Ika Puspitaningtyas



Oktober 03, 2018

Tips 'n Trik Sew 'n Craft -Menyatukan Benang Utama dengan Benang di Spol


Pengalaman saya dulu sering sekali mengobrak abrik kumpulan benang dan spol nya. Hanya untuk mencari pasangan warna benang antara gulungan benang utama dengan benang di spolnya.

Sampai pernah saking putus asa nya tidak ketemu-ketemu, akhirnya saya menggulung lagi benang di spol dengan warna yang saya butuhkan saat itu.

Nah saat sedang merapihkan meja jahit ketemulah spol dengan benang yang saya cari waktu itu. Pppuufft...

Daaan parahnya kejadian ini terjadi lebih dari sekali. :D

Sampai akhirnya saya berseluncur di Pinterest dan menemukan solusi ini. Yaitu menyatukan antara gulungan benang utama dengan gulungan benang di spol nya.

Walaupun masih ada Pe eR selanjutnya, yaitu menyusunnya agar mudah diambil. Karena saat ini hanya saya kumpulkan di wadah tertutup bekas kaleng biskuit. Namun sudah cukup membantu saat saya membutuhkan benang dengan warna yang sama.



Depok, 3 Oktober 2018
Ika Puspitaningtyas
www.darijendelarumahku.blogspot.com


September 25, 2018

Bandung, I'm in love (again and again)


Cinta saya pada kota ini tidak berubah sedikitpun dari 11 tahun yang lalu saat saya meninggalkan kota ini. Jatuh cinta setiap kali kaki ini menapak kembali ke kota ini. Cinta yang tidak terlukiskan dengan kata. Cinta yang membawa saya selalu rindu dengan kenangannya.

Seperti malam tadi saat kami kembali kekota ini. Saya tersenyum melirik suami yang sedang menyetir, "Saya yakin doa kita sama setiap masuk ke kota kembang ini, doa agar diperkenankanNya untuk merajut masa depan disini. Aamiin..."

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan saat suami mengajak kami mengikuti meeting di Bandung. Tanpa berfikir panjang saya langsung mengiyakan tawarannya. Hehe...

Pagi ini setelah selesai sarapan kami langsung bersiap-siap menjelajahi kota Bandung. Berempat saja tentunya. Suami sudah bersiap-siap dengan meeting nya. Oiya menu sarapan di hotel ini cukup beragam dan enak-enak semua. Hotel yang beralamat di Jl. Ir. H.Djuanda No.18 cukup strategis ditengah kota Dago.

Tujuan pertama kami ke Museum Geologi Bandung yang berada di Jl. Diponegoro No.57, dekat dengan kantor Telkom pusat.

Museum Geologi hari ini penuh dengan kunjungan anak-anak dari berbagai sekolah. Riuh rendah suara anak-anak memenuhi ruangan.

Annisa dan Aysha takjub melihat kerangka gajah blora setinggi 4m. Saat mereka berdiri disampingnya mereka hanya setinggi lutut gajah blora tersebut.

Masuk ke ruangan asal mula kehidupan. Terdapat kerangka tyrannosaurus setinggi 6m dengan berat 8ton. Mereka berdua ternganga menyadari bahwa tingginya hanya semata kaki tyrex tersebut. MasyaAllah.

Setelah puas berkeliling museum, kami meninggalkan museum dan melanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu Bakso Enggal di Jl. Burangrang No.12. Setiap ke Bandung kami selalu berkunjung ke Bakso Enggal ini. Rasanya tidak berubah sejak saya mengenal pertama kali saat kuliah.


Sebelum kembali ke hotel kami membungkus juga es krim duren dan kue cubit yang dijajakan didepan Bakso Enggal. Hehehe...

Lepas maghrib kami lanjut lagi perjalanan kuliner ke arah geger kalong. Yaps, kami penasaran dengan tempat makan all you can eat Sha-waregna.

Dengan "hanya" Rp 39.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak sudah dapat makan sepuasnya ditempat makan ini.

Menu yang disajikan tergolong menu berat semua. Nasi putih, nasi goreng, bakso malang, siomay komplit, bubur ayam, mie kocok, mie ayam, cuankie, pecel, gorengan dan aneka buah potong. Dijamin benar-benar kenyang saat meninggalkan tempat makan ini. Soal rasa jangan kawatir, cukup bersahabat dengan lidah.

Tempat makan yang cukup rekomended dikunjungi saat ingin makan sepuasnya dengan harga yang terjangkau.



Akhirnya kami tutup malam ini dengan langsung kembali ke hotel. Walaupun sebenarnya mata ini masih ingin menjelajahi kota bandung dimalam hari. Tapi saat melihat anak-anak sudah tidur semua dimobil sayapun mengurungkannya. Dan ikut memejamkan mata untuk bersiap memulai kembali petualangan esok hari.


Bandung, 25 September 2018
Ika Puspitaningtyas
www.darijendelarumahku.blogspot.com

September 01, 2018

Tangkap Ikan dan bermain peran menjadi dokter hewan

Hari ini kakak ica dan ays berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya, karena akan outing ke Museum Anatomi FK Universitas Atmajaya di Pluit. Dan kebetulan hari ini gilirannya Abi yang mengantar outing, jadi pagi-pagi sudah berangkat semua.

Syukurnya semua perlengkapan outing sudah mereka siapkan sejak semalam. Termasuk menu sarapan dan makan siang juga sudah saya masak semalam. Jadi pagi ini saya tinggal membungkus nasi dan membakarnya, jadi deh nasi bakar isi daging ungkep untuk bekal makan siang. Yummmy....

Amru masih nyenyak tidur. Saya pun melanjutkan rutinitas pagi dengan tenang. Pas semua selesai, amru bangun. Hehehe...

Tenang, semua pekerjaan domestik sudah beres, it's time to play ....

"Bermainnya" Amru hari ini mulai lebih pagi dari biasanya. Karena bangun tidur dia langsung mengajak, "main kuda yuk mi.."

Dia susun aneka binatang berjejer. Saya iringi dengan prolog... Pak Dokter Amru, semua binatang dikebun binatang sedang sakit. Ada Kuda yang sakit pilek. Beruang madu sakit pusing, jerapah sakit kakinya.

"Ooyayaa.. dipeyiksa dulu." Kata Amru sambil mengambil binatangnya satu persatu kemudian bergaya sedang nyuntik pasiennya. Hahaha...
Setelah disuntik, satu per satu mainan dia pindahkan ke tempat yang lain. 

"Sudah celece. Sudah cembuh.."

Bermain peran ini terinspirasi saat ke Scientia melihat anjing pasca operasi yang akan periksa oleh dokter hewan. Entah kenapa begitu membekas dihati Amru. Sering dia bertanya tentang anjing itu. Sepertinya perasaan empatinya kepada makhluk mulai bertumbuh.

Lanjut ke permainan berikutnya. Tangkap ikan, permainan favorit amru yang gak bosen-bosen dimainkannya.

Kali ini ember dan perlengkapannya saya angkut semua ke carport. Kebetulan mobil sedang tidak ada jadi bisa main sepuasnya di depan.

Seru sekali melihat amru memindahkan ikan-ikan nya satu persatu dari ember satu ke ember lainnya. Saking semangatnya memindahkan air-air semua bajunya basah kuyup.

Hahahhaaa...


Depok, 30 Agustus 2018
Ika Puspitaningtyas
www.darijendelarumahku.blogspot.com

Agustus 03, 2018

33 Tips Menjaga Kewarasan ala Emak


Menjaga kewarasan agar tetap "waras" jiwa raga untuk para emak itu mutlak diperlukan. Apalagi emak dengan segala kerempongan rumah tangga, anak-anak yang alhamdulillah aktif kreatif dan pak suami yang kadang menjelma menjadi big baby boy.

Kewarasan emak menjadi kunci utama agar stabilitas dalam rumah tetap terkendali. Berikut beberapa tips menjaga kewarasan emak ala "saya". Yang tentunya sangat subjective karena murni dari pengalaman yang saya temui sehari-hari.

1. Makanlah sebelum lapar
Terdengar klise yaa teman-teman. Padahal Nabi pun menganjurkan kita untuk makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Bagi saya perut kenyang merupakan obat yang mujarab, karena biasanya kalau lapar akan memicu untuk ngomel-ngomel.

2. Dengarkan murottal setiap hari
Agar batin terasa sejuk dan setan pun ngibrit karena mendengar lantunan ayat suci.

3. Lakukan hal-hal yang membuat bahagia
Hal-hal yang membuat bahagia versi saya itu... Menulis
Menjahit
Makan indomie jam 10 malem saat anak-anak sudah tidur
Ganti layout/posisi perabotan rumah
Merawat Indoor plant
Makan magnum atau silverqueen sendirian
Kalau teman-teman apaaa?

4. Jangan menumpuk cucian
Cuci baju setiap hari agar tidak menumpuk. Pisahkan baju langsung saat diangkat dari jemuran sesuai kategori yang perlu disetrika dulu atau bisa langsung dilipat dan dimasukkan  kedalam lemari.
Jangan menumpuk cucian piring kotor. Segera bersihkan sisa2 makanan kedalam tempat sampah. Setelah bersih dari sisa makanan tumpuk peralatan masak dan makan sesuai kategorinya. Cuci sambil ngobrol dengan si 2.5tahun yang lagi main "tangkap ikan".

5. "Sempatkan" Me Time
Sempatkan untuk Me Time yaa teman-teman. Gak harus setiap hari ko. Saat mulai oleng dan butuh aktualisasi saja. Apalagi kalau me time nya produktif. Suatu saat bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

6. "Buat" We Time dengan suami
Penting lho teman-teman duduk berdua disofa dengan suami malam-malam saat anak-anak sudah tidur. Mengobrol atau sekedar nonton film berdua.

7. Jangan berharap kebahagiaan kepada orang lain sekalipun itu anak atau suami sendiri, berharaplah kebahagiaan hanya kepada Allah. Dan ciptakanlah kebahagiaanmu sendiri.

8. Pijit
Panggillah pijit langganan kerumah. Untuk mengendorkan urat-urat yang menegang, agar kembali rileks.

9. Belanja barang pribadi
Belilah barang-barang pribadi misalnya pernak pernik pribadi, underwear atau sekedar kaos oblong untuk dipakai sehari-hari. Tidak perlu berharga mahal, dan harus beli di mall. Dengan budget lima puluh ribuan dan order via marketplace sudah bisa mendapatkan barang baru yaa teman-teman.

10. Playdate dg teman
Penting lho sesekali bertemu dengan teman se-geng untuk menjaga kewarasan. Kadang saat berbagi keluh kesah kita jadi merasa tidak mengalami kerempongan ini sendirian. Dan bonus senam pipi karena tertawa bersama.

11. Sholat tengah malam dengan khusuk dan curhatlah kepada-Nya hingga bercucuran air mata

12. Menangislah kalau memang dapat melepaskan sebagian penat. Kadang dengan menangis bisa membuat kepala lebih enteng.

13. Mandi pagi
Agar badan lebih fresh dan pikiran lebih jernih.

14. Rapihkan tempat tidur dipagi hari.
Melihat tempat tidur yang rapi menjaga mood seharian tetap baik.

15. Inhale-exhale
Saat anak-anak mulai mengasah kesabaran, tarik nafas perlahan-lahan, tahan dan keluarkan perlahan-lahan dalam hitungan 2x waktu menarik nafas. Dan beristigfarlah..

16. Ubah omelan menjadi doa.
Saat si bungsu yang mulai menguji kesabaran, ubahlah omelan menjadi doa. "Anak ummi yang sholeh, ahli surga, hafizd quran......"

17. Turunkan standar perfeksionis
Misalnya yang awalnya semua baju harus disetrika, turunkanlah standar menjadi yg perlu disetrika dan yang bisa langsung dilipat dan ditaroh dilemari.

18. Bangunlah lebih pagi dari anak-anak dan suami.
Seperti saya yang sedang mengikuti "perkuliahan" saya kerjakan tugas dipagi hari. 30-60menit sebelum memulai aktivitas domestik. Karena tugas-tugas tersebut membutuhkan cukup konsentrasi dan ketenangan saat mengerjakannya.

19. Buatlah list "to do" dalam satu hari
Buat yang rasional dan mudah diaplikasikan. Karena kalau terlalu banyak dan berat, malah akan memojokkan diri sendiri dan menambah stress.

20. Buat menu masakan dan masaklah yang mudah
Buat list menu masakan minimal dalam tiga hari dan belanja sekaligus. Untuk menghemat pikiran mencari ide memasak dan menghemat waktu berbelanja. Jangan kawatir kehabisan ide mau masak apa, di google semua resep tersedia. Hehe..

21. Masaklah one dish meal
Yaitu lauk dan sayur dalam satu menu. Misalnya sup daging, tumis brokoli udang, dll.

22. Masaklah dalam porsi banyak sekaligus dipagi hari. Jadi bisa sampai untuk makan siang. Saat makan malam masaklah menu yang mudah. Seperti spageti, omelet, tahu telor, dll.

23. Stok bakso, sosis, ayam ungkep, telor, sambel botolan di kulkas. Stok juga mie, spageti, krupuk, snack camilan anak di lemari dapur. Jika sewaktu-waktu abang sayur libur masih tenang karena masih ada persediaan bahan siap masak didapur.

24. Kesalon atau memanggil jasa salon kerumah
Untuk sekedar gunting rambut atau luluran cukup membuat kita cantik dan segar kembali

25. Baca Alquran setiap hari
"Sempatkanlah" membaca Alquran setiap hari. Hati menjadi adem, membaca Alquran itu rasanya seperti menyiram hati yang kering.

26. Dapur tutup sesekali
Sah-sah saja dapur tutup sesekali saat wiken. Makan diluar untuk merecharge semangat makan sekeluarga. Tidak harus selalu yang mahal yaa teman-teman. Sesekali boleh juga mencoba tempat makan baru rekomendasi teman.

27. Jalan-jalan saat wiken
Tidak perlu piknik ke tempat yang jauh dan mahal ke taman kota yang adem dan murah meriah pun cukup menyegarkan pandangan.

28. Olahraga ringan
Olahraga ringan dapat mengendorkan otot-otot yang tegang. Tidak perlu menjadi member di fitnes center yang mahal itu, yang penting niat dan rutin dilakukan. Misalnya dengan jogging dipagi hari, yoga atau workout ringan via youtube dirumah juga oke.

29. Ubah keluh kesan menjadi doa memohon kemudahan dalam menjalani peran sebagai istri, ibu dan pribadi.

30. Ketika terjadi kebingungan peran, kembalikan ke prioritas peran yaitu sebagai istri, ibu kemudian baru peran pribadi.

31. Ganti daster gombrong menjadi pakaian fit body yang nyaman dipakai dan dilihat
Kalau masih bisa di make over, make overlah daster gombrong menjadi baju yang pas dan nyaman dipakai. Kalau sudah tidak layak pakai (ada yg bolong di pundak, warna sudah kusam, berjamur karena asi atau sudah melar) alih fungsikan lah menjadi lap dan belilah "daster" kekiniyan yang nyaman dipakai dan sedap dipandang.

32. Jangan segan-segan meminta bantuan suami untuk mengerjakan perkerjaan domestik
Percayalah suami akan senang bila dilibatkan dalam urusan rumah tangga. Sekedar menyapu rumah, mengelap kompor atau mengeluarkan belanja bulanan dari bagasi mobil ke dapur.

33. Libatkan si sulung dalan rutinitas.
Seperti membuang sampah, menyapu halaman, menyiram tanaman.


Depok, 1 Agustus 2018
Ummu Amisha


Juli 29, 2018

Silaturahmi dan Scientia Square Park


Pagi ini kami berkunjung ke rumah sahabat di Serpong. Meta Windian yang lima bulan lalu melahirkan putra ketiganya. Baby ganteng nan gemesin yang bernama Fatah.

Tiba-tiba pikiranku melayang jauh mengenang masa-masa indah lima tahun lalu saat kami duduk bersebelahan di cubical Bunker NOC. Bersama Eka Timur (Ekaa.. InsyaAllah dalam waktu dekat ini aku kerumah yaa.. mau lihat baby cantik Mutia) dan Mas Wimpi GM sebagai guru sekaligus atasan kami.

Pagi saat ada diantara kami yang datang terlambat kami lewat pintu darurat, kemudian menelpon dengan berbisik meminta tolong agar dibukakan pintu darurat. Pintu darurat ini pas sekali dibelakang cubical kami. Hehe.. Makan siang yang membekas di Nyi Ageng dengan menu favorit ayam penyet Pak Mu'. Jalan-jalan ke Ambassador saat sholat jumat. Jajan jus buah atau mie goreng atau gorengan saat lapar di sore hari. Lembur mengerjakan NWS setiap jumat malam sampai para suami kami datang menjemput. Sekelumit dari kenangan-kenangan indah masa lalu. Aaahh betapa rindunya...

Baby Fatah, putra ketiga Meta yang gemesin. Cubby banget pipinya. Sampai Annisa Aysha uwel-uwel, katanya kaya squishy. Hihihiii...
Sudah lama kami tidak bertemu, terakhir sekitar 1.5 tahun yang lalu. Mengalirlah cerita-cerita khas emak-emak dengan tiga anak. Berbagi kisah berbagi kesah. Berseling tertawa bersama.

Tidak terasa sudah hampir sore, kami pun pamit pulang. Terimakasih Meta untuk jamuannya yang berkesan dan oleh-olehnya yang yummy...

Kami mampir berkunjung ke rumah Arif, yang tinggal bersebelahan dengan komplek Meta. Sudah lama juga kami tidak bertemu dengan sahabat suami dikantornya yang lama. Bertukar cerita, bertukar kabar teman-teman dikantor.

Selepas ashar kami meluncur ke arah BSD, Scientia Square Park. Yaps, keseruan pun dimulai.

Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 50.000 saat weekday seperti sore ini kami boleh bebas bermain di taman seluas 1.2ha. Ada vertical climb, arena sepatu roda, playground, sawah padi dengan kerbaunya yang super bersih, arena theater yang sore ini beralih fungsi menjadi tempat bermain mini futsal oleh anak-anak kecil. Rabbit farm, kolam kura-kura dan metamorphosis butterfly farm, kebun sayur sehat (impian banget deh punya kebun sayur seperti ini. Aamiin.. )


Aysha dan Annisa meluncur lincah dengan sepatu rodanya. Brruuukkk... tiba-tiba Annisa jatuh dan mengeluh kakinya sakit. Oohhooo sepertinya karena sepatu Annisa sudah kesempitan. Padahal sudah di set di ukuran maksimal 33. Akhirnya Annisa sewa sepatu yang disediakan di dekat loket tiket dan kembali meluncur. Cuuuusss....


Setelah puas meluncur dan mulai terasa lelah dan lapar. Kami pun istirahat sejenak mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Oiya disini teman-teman boleh lho membawa makanan dari luar. Kalaupun tidak membawa perbekalan, banyak tersedia stand makanan dengan beragam pilihan menu. Sedangkan untuk tempat sholat tersedia di dekat pintu keluar.

Sebelum pulang Annisa dan Aysha menyalurkan sisa-sisa energinya dengan melompat di trampolin. Untuk trampolin ini membayar tiket sebesar Rp 95.000/jam.


Seruuu dan puaas rasanya liburan sore ini. Lelah dan pegal-pegal terbayar sudah. Semua tertidur pulas dimobil. Tinggal saya dan suami yang berjuang melawan ngantuk perjalanan pulang ke Depok.


BSD, 29 Juli 2018
Ummu Amisha


Juni 06, 2018

Muffin Merekah -Cooking Time with duo A

....Umii, boleh gak kita batalin dulu puasanya, biar bisa makan muffin nya, nanti kita lanjut puasa lagi. Hahahaa...

Begitulah akibatnya kalau jam 10.00 pagi sudah tercium aroma wangi muffin saat membuka tutup panci pengukus.

Sebenarnya rencana bikin muffin ini udah dari kemarin-kemarin, tapi ada saja yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Nah kebetulan hari ini kita gak kemana-mana alias dirumah saja, jadi pas banget nih kalau mengisi waktu pagi dengan cooking time bersama si kembar.

Chocho muffin ini saya pakai tepung Lazetta nya Mba Diah Didi. Import langsung dari Semarang lho. Baru membuka kemasannya saja saya sudah optimis pasti enak nih muffin nya, tercium dari aroma wangi bubuk coklatnya.

Untuk step by step dan ingredient tambahannya saya nyontek persis di web nya mba diah didi yang ini niih http://www.diahdidi.com/2014/11/muffin-coklat-kukus.html?m=1   :)

Okee, let's start cooking time...

Pertama saya minta Annisa dan Aysha mengumpulkan bahan dan alat yang diperlukan.
Setelah semua bahan dan alat siap, Annisa dan Aysha mulai menimbang tepungnya sebanyak 250gr. Mengocok 1 butir telur dan menuangnya ke dalam baskom. Kemudian menambahkan beberapa sendok makan minyak goreng.

Sssssrrrrrr.... Mixer pun lincah mengaduk adonan dalam baskom. Annisa dan Aysha takjub dibuatnya. Hahaaaa.. ini kali pertama mereka berdua memegang sendiri mixer nya.

Setelah adonan tercampur rata, mereka memasukkan beberapa sendok adonan ke dalam cup muffin hingga setinggi setengah cup.

Sekejap saja 10 cup sudah terisi adonan muffin dan siap masuk ke dalam panci pengukus. Satu persatu mereka menyusun cup ke dalam panci pengukus, kemudian menutup rapat tutupnya.

Tik tok tik tok tik tok ....

Mereka bolak balik ke dapur hanya untuk menanyakan sudah mateng belum muffin nya. Hahahaa..

1 jam kemudian ...

Ahaaaaa... Muffin sudah matang sempurna, merekah dengan aromanya yang sukses membuat Annisa dan Aysha menelan ludahnya.

Walau dari penampilannya yang masih jauuuh dibanding resep aslinya, tapi saya percaya rasanya gak kalah juara dengan bikinan Mba Diah Didi. #PeDeModeOn.

Depok, 29 Mei 2018
Ika Puspitaningtyas
Darijendelarumahku.blogspot.com



#giveawaydiahdidi2018
#resepdiahdidi
#resepdiahdidixmito

April 24, 2018

Gunung Pancar, We're coming for OTFA 2018


OTFA tahun 2018 ini adalah kali kedua Annisa dan Aysha mengikutinya. Setelah tahun sebelumnya di Gunung Bunder, OTFA tahun ini berlokasi di Gunung Pancar.

Pagi tadi pukul 07.00 tepat kami sampai disekolah. Parkir utama sekolah sudah penuh oleh 7 tronton yang siap mengantarkan anak-anak kelokasi. Sedangkan parkiran depan koperasi yang biasanya untuk parkir mobil jemputan sudah penuh dengan sepeda motor. Akhirnya setelah abinya menurunkan kami didepan pintu masuk sekolah kemudian beliau mencari parkir dihalaman masjid seberang sekolah.

Halaman sekolah sudah riuh oleh para orang tua yang akan melepas anaknya berangkat OTFA. Untuk orang tua SD1 tentunya bukan suatu moment yang mudah untuk dijalani, seperti kami tahun lalu. Jangankan orang tua yang anaknya baru pertama kali ikut OTFA, sayapun yang sudah melepas si kembar untuk kedua kalinya masih saja melow pagi ini.

Haru biru para orang tua mengantarkan anak-anaknya sampai ke atas tronton. Cekrak cekrek foto sampai video dari hampir setiap orang tua yang saya temui (termasuk saya juga, hehehe..)

Tapi percayalah ini adalah moment berharga dalam kehidupan mereka. Yang akan membuat mereka menjadi jauh lebih bermakna, ketika kita tidak berada disampingnya.

Rasanya tidak sabar lagi menunggu esok hari, mendengarkan cerita-cerita seru yang mengalir penuh keceriaan dari mereka semua.




Depok, 24 April 2018
Ummu Amisha

Packing for OTFA 2018 @GunungPancar

Sore ini kami baru memulai packing perlengkapan OTFA. Padahal hari Jumat esok perlengkapan OTFA sudah harus dibawa kesekolah.

Entahlah, saya sedikit malas untuk packing persiapan OTFA tahun ini. Rasanya melihat daftar barang yang akan dibawa dan menengok ke atas lemari tempat penyimpanan perlengkapan OTFA sudah cukup menyiutkan nyali dan membangkitkan rasa malas.

Apa mungkin karena seminggu ini saya sudah cukup "kenyang" dengan membereskan gudang yang belum beres juga.

Yasudahlah, apapun alasannya toh harus tetap packing sore ini kan. Let's go... Jangan kasih kendor Ummi... Selftalk :)

Sayapun mulai menularkan semangat packing ke anak-anak. Saya minta mereka untuk membaca ulang perlengkapan apa saja yang perlu dibawa. Daftar perlengkapan yang harus dibawa sudah mereka tulis sebelumnya disekolah.

Tas Carrier, slipping bag, matras, baju ganti 3 stel masing-masing diberi nama, obat pribadi, jaket, headlamp, kupluk, sarung tangan, alat mandi, alat sholat, legging, pluit, jas hujan, sandal jepit, kaos kaki, trash bag.

Kemudian saya minta mereka menyiapkan barang-barang tersebut dan menyusunnya memanjang. Agar kelihatan mana saja yang sudah ada dan mana saja yang kurang.

Saya pun mulai menyetrika baju-baju yang akan dibawa, sedangkan Annisa dan Aysha dengan cekatan menyiapkan satu persatu barang-barang tersebut.

Tepat setelah selesai adzan Isya barang-barang terkumpul semua. Kemudian mereka mencoba untuk memasukkan satu persatu kedalam tas carrier. "Woooww berat sekali Ummi, sepertinya tidak muat kalau semua masuk ke dalam tas." Celetuk mereka hampir putus asa.

Saya pun mencoba memasukkan satu persatu barang-barang tersebut kedalam tas. Dan memang rasanya mustahil barang sebanyak ini bisa masuk semua.

Namun Aysha tidak kehilangan akal. Dalam diam dia masukkan satu persatu barang-barang nya. Dia tekan-tekan, dorong-dorong, kemudian dia berdirikan tasnya sambil ditekan. "Yeeaayyy berhasil masuk semua Ummi." Celetuknya dengan rasa puas yang mendalam.

"Gimana caranya Aysha bisa muat semua?" Tanyaku dengan penuh penasaran. "Gini ummi..." Kemudian dengan cekatan Aysha membantu Annisa memasukkan barang-barangnya. Dan akhirnya tidak ada yang mustahil karena ide dari Aysha ini. :)

Akhirnya persiapan pun tuntas sudah. Rasanya tidak sabar lagi ingin segera menjejakkan pengalaman baru di alam Gunung Pancar. :)



Depok, 19 April 2018
Ummu Amisha




Maret 31, 2018

Kuliner di Tegal, Sayur Asem Bu Hj. Ipah

Tepat pukul 14.00 kami masuk ke Kota Tegal, setelah menempuh perjalanan lebih dari 8 jam dari Depok. Kami memutuskan untuk mencari makan siang dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah orang tua di Slawi.

Pikiran saya langsung tertuju pada semangkuk sayur asem dan satu porsi ikan pecak plus sambal cobeknya. Hhhmmmm.. nyummy... Dan ternyata suami pun memikirkan menu makan siang yang sama dengan saya. Hihihiii.. *kami memang cukup sering satu selera dalam hal makanan.

Langsung deh kami meluncur ke arah Pantura Tegal. Warung makan sayur asem Bu Hj. Ipah ini terletak di seberang showroom Toyota di jalan raya Pantura Tegal. Tepat di seberang Showroom Toyota dari arah Jakarta ada gang ke kiri. Diujung gang ada plang besar bertuliskan Warung Makan Sayur Asem Bu Hj. Ipah. Pasti tidak sulit menemukannya yaa teman-teman.

Setelah sampai kami langsung memesan 3 porsi sayur asem plus 3 porsi ikan pecak. Saya sengaja pesan ikan dan sambal nya terpisah, agar Annisa dan Aysha bisa ikut memakan ikannya.

Tidak berapa lama pesanan saya pun datang. Hhhmmm nyummmnyy.. sayur asemnya segar sekali dimakan siang-siang seperti ini. Kuahnya yang bening dengan citarasa yang ringan, isian sayurnya pun cukup minimalis, hanya daun melinjo, jagung manis dan labu siam. Ditemani ikan Pihi yang digoreng kering dan sambal terasinya nikmat sekali rasanya makan siang saya kali ini.

Annisa dan Aysha suka sekali dengan ikan nya. Gurih. Dagingnya banyak. Dan telur ikan nya juga melimpah. Oiya bagian ikan goreng nya bisa pilih lho, kalau kami lebih suka bagian yang tengah. Karena daging ikan nya lebih tebal.

Dengan "hanya" mengeluarkan uang sebesar Rp 105.000 untuk 3 porsi sayur asem dan 3 porsi ikan pecak serta 2 gelas teh manis rasanya cukup rekomended untuk dicoba saat teman-teman lewat di jalan Pantura Tegal.

Hari pertama "kulineran" di Tegal sangat berkesan dilidah. Nantikan yaa tulisan selanjutnya tempat-tempat kuliner di Tegal yang "wajib" teman-teman coba. :)

Tegal, 30 Maret 2018
Ummu Amisha
www.darijendelarumahku.wordpress.com